“TUGAS 3 PRAKOM”

Standard

PENGARUH UMUR SISWA DAN JENIS KELAMIN SISWA TERHADAP NILAI SISWA

UJI ASUMSI KLASIK

Variabel Terikat (Dependent Variable): Nilai Siswa

Variabel Bebas (Independent Variable): Umur Siswa, Jenis Kelamin Siswa

  1. Uji Normalitas

Untitled

Hasil : Dari grafik Normal P-Plot, didapat bahwa model regresi ini lulus Uji Normalitas

 

  1. Uji Multikolinearitas

 Untitled

Hasil : Dari tabel Coefficients, didapat bahwa,

  • Nilai Tolerance untuk variabel Umur Siswa > 0,1
  • Nilai VIF untuk variabel Umur Siswa bebas < 10

Dengan demikian, model regresi pada penelitian ini lulus Uji Multikolinearitas.

 

  1. Uji Heteroskedastisitas

Untitled

Hasil : Dari grafik Scatterplot, titik-titik tidak membentuk suatu pola tertentu dan menyebar di bawah dan di atas angka 0 pada sumbu Y.

Sehingga model regresi ini lulus Uji Heteroskedastisitas.

 

TUGAS PRAKKOM SPSS (Nurhasanah1113016100019)

Standard

Capture

DESCRIPTIVES VARIABLES=Tinggibadan

/STATISTICS=MEAN STDDEV MIN MAX.

Descriptives

Descriptive Statistics
  N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Tinggi badan mahasiswa 20 155.00 170.00 161.3000 4.71392
Valid N (listwise) 20        

 

 

MEANS TABLES=Tinggibadan BY Gender

/CELLS MEAN COUNT STDDEV.

MEANS

Case Processing Summary
  Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
Tinggi badan mahasiswa  * Jenis Kelamin 20 100.0% 0 0.0% 20 100.0%

 

 

Report
Tinggi badan mahasiswa
Jenis Kelamin Mean N Std. Deviation
laki-laki 163.7000 10 4.24395
perempuan 158.9000 10 4.01248
Total 161.3000 20 4.71392

 

FREQUENCIES VARIABLES=Tinggibadan

/HISTOGRAM NORMAL

/ORDER=ANALYSIS.

 

Frequencies

Statistics
Tinggi badan mahasiswa
N Valid 20
Missing 0

 

 

Tinggi badan mahasiswa
  Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 155.00 1 5.0 5.0 5.0
156.00 3 15.0 15.0 20.0
157.00 1 5.0 5.0 25.0
158.00 2 10.0 10.0 35.0
159.00 1 5.0 5.0 40.0
160.00 2 10.0 10.0 50.0
161.00 1 5.0 5.0 55.0
162.00 2 10.0 10.0 65.0
163.00 1 5.0 5.0 70.0
164.00 1 5.0 5.0 75.0
165.00 2 10.0 10.0 85.0
169.00 1 5.0 5.0 90.0
170.00 2 10.0 10.0 100.0
Total 20 100.0 100.0  

 

histo

TUGAS PRAKOM SPSS

Standard

DESCRIPTIVES VARIABLES=Tinggibadan

/STATISTICS=MEAN STDDEV MIN MAX.

 

 

 

 

Descriptives

 

 

 

Notes
Output Created 10-APR-2016 21:29:22
Comments  
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 20
Missing Value Handling Definition of Missing User defined missing values are treated as missing.
Cases Used All non-missing data are used.
Syntax DESCRIPTIVES VARIABLES=Tinggibadan

/STATISTICS=MEAN STDDEV MIN MAX.

Resources Processor Time 00:00:00.00
Elapsed Time 00:00:00.13

 

 

[DataSet0]

 

 

 

Descriptive Statistics
  N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Tinggi badan mahasiswa 20 155.00 170.00 161.3000 4.71392
Valid N (listwise) 20        

 

MEANS TABLES=Tinggibadan BY Gender

/CELLS MEAN COUNT STDDEV.

 

 

 

 

Means

 

 

 

Notes
Output Created 10-APR-2016 21:30:52
Comments  
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 20
Missing Value Handling Definition of Missing For each dependent variable in a table, user-defined missing values for the dependent and all grouping variables are treated as missing.
Cases Used Cases used for each table have no missing values in any independent variable, and not all dependent variables have missing values.
Syntax MEANS TABLES=Tinggibadan BY Gender

/CELLS MEAN COUNT STDDEV.

Resources Processor Time 00:00:00.00
Elapsed Time 00:00:00.05

 

 

[DataSet0]

 

 

 

Case Processing Summary
  Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
Tinggi badan mahasiswa  * Jenis Kelamin 20 100.0% 0 0.0% 20 100.0%

 

 

Report
Tinggi badan mahasiswa
Jenis Kelamin Mean N Std. Deviation
laki-laki 163.7000 10 4.24395
perempuan 158.9000 10 4.01248
Total 161.3000 20 4.71392

 

FREQUENCIES VARIABLES=Tinggibadan

/HISTOGRAM NORMAL

/ORDER=ANALYSIS.

 

 

 

 

Frequencies

 

 

 

Notes
Output Created 10-APR-2016 21:31:32
Comments  
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 20
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used Statistics are based on all cases with valid data.
Syntax FREQUENCIES VARIABLES=Tinggibadan

/HISTOGRAM NORMAL

/ORDER=ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:05.42
Elapsed Time 00:00:11.99

 

 

[DataSet0]

 

 

 

Statistics
Tinggi badan mahasiswa
N Valid 20
Missing 0

 

 

Tinggi badan mahasiswa
  Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 155.00 1 5.0 5.0 5.0
156.00 3 15.0 15.0 20.0
157.00 1 5.0 5.0 25.0
158.00 2 10.0 10.0 35.0
159.00 1 5.0 5.0 40.0
160.00 2 10.0 10.0 50.0
161.00 1 5.0 5.0 55.0
162.00 2 10.0 10.0 65.0
163.00 1 5.0 5.0 70.0
164.00 1 5.0 5.0 75.0
165.00 2 10.0 10.0 85.0
169.00 1 5.0 5.0 90.0
170.00 2 10.0 10.0 100.0
Total 20 100.0 100.0  

 

histo

 

Artikel Ilmiah Mikrobiologi

Standard

ARTIKEL ILMIAH MIKROBIOLOGI

 

Spirulina platensis : “Si Superfood Kaya Nutrisi”

Nurhasanah

Nim : 1113016100019

Pendidikan Biologi 4A UIN Jakarta

Dosen Pembimbing : Meiry Fadillah Noor, M.Si

Nurhabio@gmail.com

Klasifikasi

Divisi   : Cyanophyta

Kelas   : Cyanophyceae

Ordo    : Nostocales

Famili  : Oscillatoriaceae

Genus  : Spirulina

Spesies: Spirulina platensis

Kesehatan sangat mahal harganya ,berbagai cara dilakukan agar kita sehat. Kesehatan bisa didapat dengan hidup yang sehat dan salah satunya dengan cara mengkonsumsi makanan yang mengandung nutrisi tinggi. Nutrisi tinggi bisa didapat dari makanan yang mengandung berbagai gizi terutama protein dan vitamin. Penduduk sekitar texcoco, meksiko telah menggunakan spirulina sebagai bahan makanan sejak 500 tahun yang lalu, saat itu spirulina diolah menjadi lempengan-lempengan seperti biskuit ( Kabinawa , 2006 ).

Seperti yang telah dikemukakan oleh M Christwardana dalam jurnalnya yang berjudul ‘’Spirulina platensis : potensinya sebagai bahan pangan fungsional ‘’ bahwa manusia membutuhkan sekitar 1 g protein/ 1 kg berat badan per hari .. hal itu menunjukkan bahwa semakin tinggi berat badan seseorang maka semakin tinggi pula protein yang diperlukan untuk proses metabolisme tubuh manusia. Untuk memenuhi kebutuhan akan protein salah satunya bisa didapatkan dari ganggang seperti spirulina platensis. Dari hasil riset yang telah dilakukan ,ganggang renik ini terbukti berkhasiat mengatasi berbagai masalah kesehatan seperti mal nutrisi, menurunnya sistem kekebalan tubuh ,ketidakseimbangan fungsi tubuh ,terganggunya sistem metabolisme tubuh ,hingga mengurangi resiko terserang penyakit kanker ( Kabinawa ,2006 ).

Seperti yang telah dikemukakan pula oleh M Christwardana dalam jurnalnya yang berjudul ‘’spirulina platensis : potensinya sebagai bahan pangan fungsional. Spirulina platensis adalah jenis cyanobacteria atau bakteri yang mengandung klorofil dan dapat bertindak sebagai organisme yang dapat melakukan fotosintesis  untuk membuat makanan sendiri. Bentuknya spiral, mengandung fikosianin tinggi sehingga warna cenderung hijau biru. Spirulina dapat tumbuh dengan baik di danau, air tawar, air laut, dan media tanah. Spirulina juga memiliki kemampuan untuk tumbuh di media yang mempunyai alkalinitas tinggi, (pH 8,5 – 11 ), dimana mikroorganisme lainnya tidak bisa tumbuh dengan baik dalam kondisi ini ( kebede dan ahlgren, 1996). Suhu terendah untuk spirulina platensis untuk hidup adalah 15 derajat celcius, dan pertumbuhan yang optimal adalah 35-40 derajat celcius.

Spirulina termasuk organisme obligat fotoautotrof ,yaitu organisme yang pertumbuhan selnya sangat tergantung pada cahaya matahari. Ganggang renik spirulina adalah multiseluler berbentuk filamen yang tersusun atas sel-sel berbentuk silindris tanpa sekat pemisah(septa), tidak bercabang dengan trikoma (benang ) berbentuk helix dan berwarna hijau kebiruan. Panjang trikoma sekitar 20 mm, sehingga terlihat dengan mata terlanjang diameter sel sekkitar 1-3 mikrometer pada tipe yang lebih kecil sedangkan pada tipe yang lebih besar 3-12 mikrometer (Kabinawa, 2006 ).

Tilakoid spirulina yang tersebar di dalam kromoplasma merupakan tempat melakukan fotosintesis untuk menghasilkan klorofil a, pada permukaan tilakoid terdapat granula fikobilisom yang terdiri atas fikobiliprotein yang berfungsi menyerap cahaya dan melindungi pigmen fotosintesis terhadap oksidasi cahaya berintensitas tinggi. Fikobiliprotein pada spirulina berbentuk pigmen fikosianin dan allofikosianin. Cahaya yang diserap fikosianin akan ditransfer ke allofikosianin kemudian diteruskan ke pusat reaksi berupa klorofil a pada membran tilakoid. Pigmen lain pada spirulina adalah karotenoid yang terdiri atas xantofil dan beta-karoten ( Kabinawa, 2006 ).

Spirulina platensis memiliki banyak manfaat bagi kesehatan antara lain sebagai “superfood” yang kaya akan zat gizi, vitamin B kompleks, asam lemak esensial, vitamin, mineral dan pigmen alami spirulina juga mengandung asam amino yang berfungsi sebagai detoksifikasi ( pembersih racun) pengikat partikel-partikel bebas ,antioksidan ,meningkatkan kekebalan tubuh,meningkatkan jumlah bakteri usus,meningkatkan hemoglobin(Hb), darah dan meningkatkan zat putih darah(limfosit) memiliki kandungan pigmen juga memiliki kandungan karotenoid, fungsi karetenoid terutama beta-karoten adalah untuk meminimalkan resiko terjadinya penyakit kanker (wulandari,2013). Secara garis besar kandungan nutrisi yang ada pada spirulina berupa protein 60-70%,karbohidrat 15-25%,  lemak 6-8%,mineral 7-13%, serat 8-10%, dan kadar air 3% ( Kabinawa, 2006 ). Wah banyak sekali kandungan gizi pada Spirulina platensis ini dan sudah banyak menginspirasi dibuatnya berbagai macam jenis produk agar mudah dikonsumsi , seperti dijadikan tablet suplemen. Dan Spirulina platensis ini tentunya memberi banyak manfaat bagi kesehatan. ^_^ trims

Daftar Pustaka

Kabinawa, I Nyoman. 2006. Spirulina Ganggang Penggempur Aneka Penyakit. AgroMedia Pustaka : Jakarta

Christwardana,M.“Gambaran Umum Spirulina platensis sebagai Bahan Pangan Fungsional”. Tersedia di .www.academi.edu/5829387/GAMBARAN_UMUM_SPIRULINA_PLATENSIS_SEBAGAI_BAHAN_PANGAN_FUNGSIONAL

            diakses pada tanggal 06 juni 2015 pukul 20.10 wib

Wulandari, Diah Anggraini. “Formulasi Tablet Hisap Spirulina platensis sebagai suplemen makanan”. 2013 .Tersedia di . http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/64004

            diakses pada tanggal 06 juni 2015 pukul 16.10 wib

ARTIKEL ILMIAH MIKROBIOLOGI MIKROBA PATOGEN PADA NASI BASI ( Basillus cereus )

Standard

ARTIKEL ILMIAH MIKROBIOLOGI

MIKROBA PATOGEN PADA NASI BASI

( Basillus cereus )

Oleh : Nurhasanah

NIM : 1113016100019

PENDIDIKAN BIOLOGI 4A

Dosen : Meiry Fadillah Noor, M.Si

endospora-bacillus-cereus

      Sebagai Negara agraris, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi Negara penghasil bahan pangan terbesar di dunia. Salah satu bahan pangan tersebut adalah beras. Beras merupakan bahan pangan pokok bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Beras dapat diolah menjadi nasi. hampir seluruh lapisan dan wilayah di Indonesia adalah pengkonsumsi nasi sebagai menu utama dalam setiap hidangan, bahkan ada pendapat ‘’kalau belum makan nasi berarti belum makan ‘’. Nasi tentunya banyak mengandung karbohidrat dan air, sehingga manfaat nasi sebagai sumber utama cepat dan mudah diserap oleh tubuh.

Padi dari kohler’s book of medicinal plan :

Klasifikasi ilmiah :

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Ordo : Poales

Family : Poaceae

Genus : Oryza

Spesies Oryza sativa

     Kemajuan teknologi mendorong terciptanya alat menyimpan sekaligus menghangatkan nasi, akan tetapi penyimpanan nasi tersebut memiliki kekurangan yaitu dapat menurunkan kualitas nasi yang tersimpan di dalamnya.

Pengolahan serta penyimpanan nasi dapat mempengaruhi kandungan gizi dalam makanan. Ada beberapa factor yang mempengaruhi penyimpanan pangan dan olahannya, yaitu waktu, suhu, air, serta pH, yang juga merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme ( Buckle,1987 ).

Penelitian yang dilakukan suprayogi (2008) Kandungan zat gizi mikro pada nasi terutama zat besi (Fe) yang menyumbang 25%-30% dari total kebutuhan tubuh juga belum diketahui bagaimana pengaruhnya jika tersimpan dalam waktu lama dalam rice cooker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama pemanasan dalam rice cooker terhadap kandungan zat besi (Fe) dan total mikroba nasi putih. Adapun hasil dari penelitiannya menemukan bahwa pada pemanasan secara terus-menerus dengan selang waktu 12 jam, kualitas nasi menjadi rusak setelah 36 jam,sedangkan pada pemanasan dengan selang waktu 6 jam, kualitas nasi menjadi rusak setelah 60 jam. Hal ini terlihat dari adanya perubahan fisik seperti warna nasi berubah menjadi kekuningan, nasi berbau tengik, dan rasa nasi berubah Perubahan ini disebabkan oleh adanya aktivitas bakteri pada nasi, dan biasanya terjadi setelah nasi disimpan selama +-12 jam di dalam alat penghangat nasi.

Makanan yang telah dihinggapi mokroorganisme tersebut mengalami penguraian, sehingga dapat mengurangi nilai gizi dan kelezatannya, bahkan dapat menyebabkan sakit sampai kematian ( dwijoseputro,2012). Tentunya Penurunan kualitas nasi ini dapat menyebabkan hilangnya selera makan dan akhirnya nasi yang berbau tersebut akan dibuang karena tidak layak untuk dimakan. Sedangkan dalam islam dianjurkan untuk tidak membuang makanan karena hal itu termasuk mubajir, dalam QS Al-Isra ayat 26-27 yang artinya : Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros (26). Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada tuhannya (27).

Proses pembusukan pada nasi , Semua bahan organik termasuk nasi dapat mengalami pembusukan / basi., hal ini diakibatkan oleh bakteri pengurai yg melakukan aktivitasnya, akan tetapi nasi atau  bahan organik lain tidak akan membusuk atau basi bila terbebas dari bakteri pengurai, dan tidak ada hal yang menyebabkan penurunan kadar airnya.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh diesna sari dkk pada jurnalnya yang berjudul “PENGARUH LAMA PEMANASAN DALAM RICE COOKER TERHADAP KANDUNGAN ZAT BESI (FE) DAN TOTAL MIKROBA NASI PUTIH’’ lama pemanasan mempengaruhi jumlah total mikroba nasi dalam rice cooker. Semakin lama waktu pemanasan maka rata-rata jumlah total mikroba akan meningkat.

Total mikroba serta kandungan zat fe pada nasi berpengaruh terhadap lamanya pemanasan dalam rice cooker. Semakain lama waktu pemanasan , maka rata-rata total mikroba dan kadar ppm fe akan meningkat.

Menurut Fardiaz koloni yang tumbuh menunjukkan jumlah seluruh mikroorganisme yang ada di dalam sampel , seperti bakteri, kapang, khamir. Terlihat dengan jelas bahwa ketika tanak pun terdapat bakteri dalam jumlah yang cukup banyak. Hal ini terjadi kemungkinan disebabkan oleh bakteri Bacillus cereus yang tergolong ke dalam jenis bakteri mesofilik yang mampu mengubah bentuk menjadi endosprora yang tahan terhadap panas, sehingga mampu bertahan hidup selama proses pemasakan nasi.

Bakteri Bacillus cereus adalah jenis bakteri yang menghasilkan racun. Racun ini dapat menyebabkan dua jenis penyakit yaitu yang ditandai dengan yaitu ditandai dengan diare dan satunya adalah mual dan muntah. Jenis bakteri ini hadir dalam makanan dan dapat berkembang biak dengan cepat pada suhu kamar.

     Bacillus cereus memproduksi satu toksin muntah (ETE) dan tiga enterotoksin berbeda :HBL, NHe dan EntK. Sumber adanya bakteri ini dari berbagai makanan, terutama beras dan sisa makanan , serta saus, sup serta makanan olahan lainnya yang disimpan terlalau lama pada suhu kamar. Masa inkubasi terkena penyakit akibat bakteri ini adalah : diare 6-15 jam, mual muntah 30 menit-6 jam. Cara penanggulangan penyakit yang terjadi akibat bakteri adalah minum banyak air dan istirahat. jika anda tidak cukup makan cairan untuk mencegah dehidrasi,maka anda wajib mendatangi pelayanana kesehatan setempat atau hubungi dokter anda.

Bakteri Bacillus cereus yang telah diwarnai menjadi berwarna ungu. Menunjukkan bakteri yang dominan terdapatpada nasi termasuk ke dalam golongan gram positif, dan setelah pengidentifikasian bakteri tersebut memiliki cirri-ciri : berbentuk streptobasil dan terdapat endospora di bagian tengah tubuhnya. Berikut ini adalah gambar bakteri yang dominan terdapat pada nasi.

agar-bacillus-cereus

Menurut istifani haq dkk dalam jurnalnya yang berjudul ‘’Efektivitas Penggunaan Sari Buah Jeruk Nipis terhadap Ketahanan Nasi’’ . untuk mencegah nasi cepat rusak bahkan basi ditambahkan satu buah jeruk nipis pada saat sebelum menanak beras. Perlakuan ini dapat membuat nasi menjadi awet meski lama disimpan dalam alat penghangat nasi ( sekitar 2-3 hari ). Dari hasil penelitian sebelumnya , diperoleh hasil bahwa ekstrak dari jeruk nipis memiliki efektifitas antimicrobial yang tinggi. Cara menambahkan nasi yang tepat itu yaitu disimpan dalam alat penghangat nasi (istifany dkk, 2010 ).

Disarankan pada masyarakat untuk tidak memanaskan nasi dalam rice cooker dalam waktu yang lama Dan hanya memasak nasi secukupnya agar tidak terbuang percuma, dan selalu menjaga kebersihan agar terhindar dari berbagai penyakit . Semoga artikel ini bermanfaat bagi  semuanya .

DAFTAR PUSTAKA

Buckle, K.A, dkk.Ilmu Pangan. Jakarta: UI-Press; 1987.

Dwijoseputro, D. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan; 2005.

Fardiaz, S. Analisis Mikrobiologi Pangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada; 1993.

Istifany Haq, dkk. Efektifitas Penggunaan Sari Buah Jeruk Nipis Terhadap Ketahanan Nasi. Jurnal Sains Dan Teknologi Kimia 2010; 1(1): 44-58. Tersedia di http://103.23.244.11/Direktori/JURNAL/JURNAL_SAINS_DAN_TEKNOLOGI_KIMIA/Jurnal_Sains_dan_Teknologi_Kimia_Jilid_1_No._1/EFEKTIVITAS_PENGGUNAAN_SARI_BUAH_JERUK_NIPIS_TERHADAP_KETAHANAN_NASI.pdf . diakses pada tanggal 23 April 2015 pukul 20.30 wib

Suprayogi, D. Pengaruh Lama Waktu Penggunaan Magic Jar Terhadap Perubahan Kualitas Nasi yang Meliputi Bau, Warna, Tekstur, dan Rasa. 2008. Tersedia di: http://adln.lib.unair.ac.id/go.php?id=gdlhub-gdl-s1-2008-suprayogid-9696. Diakses pada tanggal 23 April, 2015 pukul 20.10 wib

Anonim. Pembusukan-nasi.http://www.scribd.com/doc/208798177/Pembusukan-Nasi#scribd. Diakses pada tanggal 23 April 2015 pukul 21.00 wib

Yahya,Rachmanuddin chair. http://www.jevuska.com/2013/04/08/gambar-bacillus-cereus/. Diakses pada tanggal 23 April 2015 pukul 22.20 wib

Tugas UAS MEDTEK UIN Jakarta TA 2014/2015

Standard

postingan ini berisi buku bahan pelajaran biologi mengenai materi sistem pencernaan , juga media interaktif berupa power point interaktif yang di dalamnya berisi materi , video , juga evaluasi untuk mempermudah memahami mata pelajaran biologi khususnya materi sistem pencernaan . ^_^